Selasa, 14 Juli 2020

KONFERENSI ANAK CABANG MUSLIMAT NU KECAMATAN SUKOHARJO - PRINGSEWU - LAMPUNG

Di antara badan otonom NU, yang kegiatannya paling aktif dan masif adalah Muslimat NU. Mulai dari pengajian hingga kegiatan sosial seperti pengelolaan lembaga pendidikan tingkat RA, klinik kesehatan sampai dengan panti asuhan, semuanya dilakukan oleh Muslimat NU. Dalam berbagai acara pengajian, yang memastikan bahwa berbagai kebutuhan untuk menyukseskan acara tersebut juga atas peran-peran para ibu Muslimat NU. Ibaratnya, tanpa peran mereka, berbagai aktivitas NU tidak akan seaktif saat ini karena merekalah yang menghidupkannya. Para pengurus Muslimat NU memang berbeda. Secara umur mereka lebih matang dibandingkan dengan organisasi perempuan di lingkungan NU dan kematangan itu disertai pula dengan kapasitas ekonomi yang lebih mapan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Apalagi para suami juga mendukung istrinya terlibat dalam kegiatan yang positif bersama dengan ibu-ibu yang lain, daripada terlibat pada kegiatan yang tidak jelas orientasinya. Maka lengkaplah modal untuk membuat organisasi ini bisa aktif bergerak. Dengan sumber daya besar yang dimilikinya, sudah selayaknya Muslimat NU semakin memperhatikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh perempuan dan anak. Di antara persoalan perempuan dan anak adalah kesehatan reproduksi, pernikahan anak, stunting dan gizi buruk. Keterlibatan Muslimat NU dalam bidang ini secara lebih intens akan akan membantu mengurai permasalah yang sudah lama belum terurai ini.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/101933/muslimat-nu-soko-guru-nahdlatul-ulama-



KONFERENSI ANAK CABANG MUSLIMAT NU SUKOHARJO - PRINGSEWU - LAMPUNG
(Khidmat Muslimat NU Istiqomah dalam Ber-Aswaja Teguhkan Bangsa)

Di antara badan otonom NU, yang kegiatannya paling aktif dan masif adalah Muslimat NU. Mulai dari pengajian hingga kegiatan sosial seperti pengelolaan lembaga pendidikan tingkat RA, klinik kesehatan sampai dengan panti asuhan, semuanya dilakukan oleh Muslimat NU. Dalam berbagai acara pengajian, yang memastikan bahwa berbagai kebutuhan untuk menyukseskan acara tersebut juga atas peran-peran para ibu Muslimat NU. Ibaratnya, tanpa peran mereka, berbagai aktivitas NU tidak akan seaktif saat ini karena merekalah yang menghidupkannya.


Hari ini Rabu 24 Dzulqo’dah 1441 H. yang bertepatan tanggal 15 Juli 2020 sedang diselenggarakan Konferensi Anak Cabang Muslimat NU Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Lampung. Hal dalam rangka menyukseskan program-program pemerintah dalam meningkatkan kualitas bangsa terutama para kaum ibu di kota sampai ke pedesaan.
Dengan Konferensi yang mengangkat moto  “Khidmat Muslimat NU : Istiqomah dalam Ber-Aswaja Teguhkan Bangsa”, diharapkan lebih memberi semangat baru bagi pengurus baru yang akan terpilih dalam Konferensi tersebut.

Semoga Konferensi berjalan lancar dan sukses. Amin.
Di antara badan otonom NU, yang kegiatannya paling aktif dan masif adalah Muslimat NU. Mulai dari pengajian hingga kegiatan sosial seperti pengelolaan lembaga pendidikan tingkat RA, klinik kesehatan sampai dengan panti asuhan, semuanya dilakukan oleh Muslimat NU. Dalam berbagai acara pengajian, yang memastikan bahwa berbagai kebutuhan untuk menyukseskan acara tersebut juga atas peran-peran para ibu Muslimat NU. Ibaratnya, tanpa peran mereka, berbagai aktivitas NU tidak akan seaktif saat ini karena merekalah yang menghidupkannya. Para pengurus Muslimat NU memang berbeda. Secara umur mereka lebih matang dibandingkan dengan organisasi perempuan di lingkungan NU dan kematangan itu disertai pula dengan kapasitas ekonomi yang lebih mapan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Apalagi para suami juga mendukung istrinya terlibat dalam kegiatan yang positif bersama dengan ibu-ibu yang lain, daripada terlibat pada kegiatan yang tidak jelas orientasinya. Maka lengkaplah modal untuk membuat organisasi ini bisa aktif bergerak. Dengan sumber daya besar yang dimilikinya, sudah selayaknya Muslimat NU semakin memperhatikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh perempuan dan anak. Di antara persoalan perempuan dan anak adalah kesehatan reproduksi, pernikahan anak, stunting dan gizi buruk. Keterlibatan Muslimat NU dalam bidang ini secara lebih intens akan akan membantu mengurai permasalah yang sudah lama belum terurai ini.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/101933/muslimat-nu-soko-guru-nahdlatul-ulama-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar